Thursday, October 15, 2009

Mindanao - benteng ke 3 dari 5 (projek penulisan Jejak Risalah di nusantara Jilid 2)

Dr Hafidzi ketika berada di salah sebuah pusat pelarian perang di Mindanao pada tahun 2001

Melawat rumah anak yatim syuhada bersama dato Mustapha Kamal (kini CEO ACT Malaysia - Aksi Cepat Tanggap) yang dikendalikan oleh Ust Ismail Damero dari al-Ikhsan, Mindanao

Dalam perjalanan di Mindanao melalui sungai. Sepanjang sungai kelihatan anak-anak (awal belasan tahun berkawal dengan senjata berat - kelihatan dalam gambar ialah seorang anak remaja mengendalikan machinegun 50 calibre)

Bersama Ust Selamat Hashim (al-Marhum) pemimpin tertinggi MILF (Moro Islamic Liberation Front). Pengalaman bertemu ulama mujahid ini adalah sangat berharga dalam hidup dan pentarbiyahan kami

Seorang mujahid MILF (di ambil dari internet)

Seorang mujahidah MILF (diambil dari internet)
Assalamualaikum,
Mindanao punya tempat yang sangat istimewa dalam sejarah umat Islam di nusantara. Jika seseorang ingin membuat satu apresiasi tentang jihad menentang penjajah barat di nusantara, maka Mindanao adalah kemuncaknya. Sepanyol terpukul oleh Brunei dan Portugis oleh Maluku (juga ada bab yang khusus tentang Maluku dalam Jejak Risalah di nusantara 2), tetapi pukulan paling kuat dan penderitaan paling perit yang diterima oleh Sepanyol datangnya dari Sulu, lebih-lebih lagi Mindanao
Sedikit gambaran dari jihad di Mindanao. Sedutan dari ucapan Capt Estaban Rodriguez de Figueroa yang memimpin serangan ke atas umat Islam Moro di bawah pimpinan Raja Silongan dan Datu Ubal
"Soldiers of Felipe (Spaniards)! We stand upon the newest soil of Spain. To subdue this dark forest and rid the soil of the infidel muslim (astaghfirullah, may Allah smite the enemies of islam) is our aim. They submit as vassals and converts or fall before the Spanish blades. Forward to our duty for King and country..."
Salah Jubair di dalam bukunya 'Bangsamoro: A nation under endless tyranny' menulis - "Moments later the jungle shook with the fierce battle that followed. Leading the Maguindanao (Mindanao muslims) were the brothers Raja Silungan dan Datu Ubal. On the Spanish side was Figueroa, aided by Juan de Lara. Clad in body armour, Figueroa sallied forth and barely had he taken a few steps when his head was cleft in two by a kampilan, a Moro cutlass, wielded by Datu Ubal...'
Jihad melawan Sepanyol di Mindanao berlangsung sehingga kurun ke 19 sebelum beralih melawan Amerika Syarikat pula.
Allah SWT memberi peluang kepada kami untuk menghayati kelansungan jihad yang dipelopori oleh umat Islam di Mindanao ketika melaksanakan misi bantuan kemanusiaan di sana pada tahun 2001. Mindanao adalah benteng umat ini... dan Membantu umat Islam Mindanao bererti mempertahan benteng terakhir umat ini di bahagian timur nusantara..
Bantulah umat Islam Mindanao dengan menghulurkan bantuan kepada JIM atau ACT. Pengumuman lanjut tentang ini akan menyusul insyaAllah.
Dr Hafidzi Mohd Noor




0 comments:

 

Lambaian-Islah. Powered By Blogger © 2009 Bombeli | Theme Design: ooruc