Sajak ni abi nukil lama dulu.. terjumpa pd salah satu blog
Saturday, May 06, 2006
I know I've put this poem up before ('stolen' from Abah's blog), but I just thought I'd like to share it again, coz it's really toucing, when I put it into context of myself and everyone around me. It gives a little flash forward into the future, where will we be and what will we be doing in 5 years' time, 10 years' time, 20 years' time... Will we still be on this path? Or will we have resigned? Think about it. Anyway, the poem's US-based obviously, centred around the perjuangan of MISG brothers and sisters, but it quite fits the same theme. Any takers to write one for us here? Inayah? Along?
Di mana engkau sahabat
lama tidak ketemu...
Semalam rindu menggamit rasa
setelah melihat salah seorang dari kita
terlantar di ICU.
Aku teringat dalam sejuknya salju
kita meredah pekat malammenyusuri
I-90dari hujung ke hujung benua
setiap datangnya musim libur,...
spring break, mid semester break, thanksgiving dan July the 4th
atau sekadar hujung minggu.
Kita sama-sama berkumpul di 'muslim house' yang usang
dengan heater yang tidak berfungsi
menekuri kitab-kitab...
buah tangan Syed Qutb, Al-Maududi dan Al-Banna.
Kita belajar apa itu Islam lewat 'Towards Understanding Islam'
Kita bernaung di bawah 'Fi Zilal Quran'
Kita belajar 'Dasar-dasar Ilmu Dakwah' dari Abdul Karim Zaidan
Kita hayati seerah dari 'Meccan Crucible'
Kita tetapkan pendirian dengan 'Petunjuk Sepanjang Jalan'
Ketika orang lain pergi melancong
Empire State Building, Statue of Liberty
Niagara Falls, Everglades,Disneyworld, Yellowstone Park
Miami, Los Angeles dan San Fransisco
Kita berada di kampung-kampung...
Macomb, Terra Haute, Wichita, Dekalb, Greenbay, Carbondale,
Islamic Centre di Plainfield,atau convention centre
menghabiskan usia muda
sebagai bekal untuk sebuah perjuangan
yang panjang dan melelahkan...
Sesekali kita berkumpul di hotel-hotel
kita mendengar dengan penuh syukur
kata-kata hikmah yang ditatang dengan penuh cermat
dari lisan Syiekh Tariq Suedan, Syeikh Zaki Hammad, Dr Jamal Badawi...
dan sekali itu dari Syeikh Umar Tilmisani
meski tidak faham apa yang diucapkan
namun hati kita penuh dengan hikmah yang dicurahkan
dari celah-celah jeriji penjara
yang dilalui oleh ulama mulia itu.
Kawan-kawanMasih ingat Saari Sungib?
Yang kita panggil Abu Urwah?
Dia dua kali menghuni ISA
Itulah Abu Urwah yang kita kenal dulu
masih istiqamah dia...
menjadi obor menerangi jalan kita.
Dan masih ingat Ustaz Alias
Sudah menjangkau 60'an dia
Masih setia memberi kuliah
tazkeerah dan taujih
melembut dan melunakkan hati kita.
Kawan-kawan
aku segan kalau ketemu kalian
sebagai Professor tersohor
atau GM dan CEO korporat terkemuka
kerana aku tak pandai membawa diri dalam dunia glamourmu.
Atau menjejak kaki di rumah gedungmu
yang penuh dengan perabut dan perhiasan mewah
dan isteriku juga canggung dengan orang rumahmu
kerana dia masih seperti dulu
tak seanggun dan sepadan.
Tapi kawan-kawan
Kalau engkau masih bercakap dalam bahasa kita dulu
Bahasa Dakwah
Pasti akan lebur tembok-tembok di antara kita
Ukhuwah kembali bertaut
membakar semangat di hati
seperti kita dulu
ya... 20 tahun dulu.
Ketika kita tak punya apa-apa
kecuali idealism yang membara...
Kawan-kawan
Marilah kita kembali
menganyam cita-cita
kerja kita masih banyak lagi
sedang usia sudah dijemput senja.
Dan tak pasti samada esok masih ada buat kita...
Hafidzi MN
::Peace of mind from a piece of my mind:: @ 3:39 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
salam Dr., ana mintak izin forward kan sajak ni ke dalam yahoo group misg-net ye..
fastaqim kama umirta
Post a Comment